
Adanya indikasi pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh wali kota Blitar belum masuk ke ranah pemeriksaan. Santoso sebagai wali kota belum dipanggil dan diperiksa oleh pihak kepolisian meskpun sudah melanggar protokol kesehatan saat menggelar tasyakuran dengan hiburan dangdutan yang dilaksanakan di balas Kota Blitar, yang kemudian viral di media sosial. Netijen pun memberikan banyak komentar negatif terkait kejadian ini dan menganggap bahwa wali kota tidak memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat.
Polisi Masih Melakukan Penyelidikan
Terkait pihak wali kota yang belum juga diperiksa oleh kepolisian, kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko mengatakan bahwa situs pragmatic paling gacor pihaknya masih melakukan penyelidikan sehingga Santoso belum dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Saat ditemui, Gatot mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan wali kota akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan sebagainya. Apalagi sudah ada bukti video yang sudah viral di media sosial.
Kasus ini masih ditangani dan didalami oleh Polres Blitar kota. Hingga hari Selasa kemarin, sudah ada lima saksi yang diperiksa. Pihak kepolisian masih mencari unsur pidaha yang ada di dalam acara dangdutan tersebut. Hal semacam ini bisa diketahui dari hasil pemeriksaan terhadap saksi saksi. Jika nanti aka nada pemanggilan terhadap wali kota blitar, maka Santoso pun akan segera dipanggil oleh pihak kepolisian dan dilakukan pemeriksaan. Untuk status wali kota sampai saat ini belum ditentukan karena belum ada pemeriksaan.
Pihak kepolisian resor kota blitar, Jawa Timur mulai melakukan pendalaman kasus atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara tasyakuran dan dangdutan yang digelar oleh wali kota blitar, santoso. Sejak temuan awal, Yudhi Hery Setiawan sebagai Kapolres Blitar Kota Ajun Komisaris besar polisi, mengatakan bahwa acara yang digelar oleh balai kota blitar Koesosoe Wicitra tersebut sebenarnya tidak mengantongi ijin. Tidak ada pengajuan surat ijin ke satuan tugas covid-19 di kota Blitar dan kepada pihak kepolisian resor.
Pelanggaran Protokol Kesehatan Terus Dilakukan
Untuk kasus pelanggaran protokol kesehatan oleh wali kota Blitar menjadi salah satu yang viral di media sosial dan ini merupakan salah satu dari sekian banyak pelanggaran yang sudah dilakukan oleh pejabat dan tokoh masyarakat. Berdasarkan acara dangdutan yang digelar di balai kota sudah ada lima orang saksi yang terlibat di dalam acara tersebut. Salah satu diantaranya dilakukan pemeriksaan juga kepada pihak satuan tugas. Kemungkinan besar pihak Santoso pun akan segera dipanggil oleh kepolisian.
Bukan hanya di Blitar, sebenarnya pelanggaran pun terjadi di tengah masyarakat yang sudah mulai bosan dengan aturan dan protokol kesehatan yang harus terus diterapkan. Masyarakat pun menilai bahwa public pigure, kemudian pejabat pemerintahan pun seringkali lalai dari protokol kesehatan ini yang memungkinkan terjadinya penyebaran virus corona yang tetap naik kasusnya dan tidak adanya penekanan terhadap jumlah kasus yang setiap hari terus bertambah. Seakan akan masyarakat pun sudah biasa dengan kasus ini. Video yang beredar di internet memperlihatkan adanya kerumunan dan perayaan di balai kota Blitar. Ada acara joget joget dangdutan yang ternyata di laksanakan oleh wali kota Blitar. Ini menjadi contoh yang tidak baik untuk ditiru oleh masyarakat dan juga mencoreng lembaga pemerintahan kota yang harusnya menjadi salah satu acuan untuk menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah pusat selama menjalani pandemi covid-19 sejak tahun lalu.